Rabu, 09 November 2011

berita terkini

Kiprah Abigail Disney

stock-photo-17637480-disney-toy-store-in-oxford-street-londonSetelah Roy dan Walt Disney, kini giliran nama Abigail Disney yang melejit namanya. Berbeda dengan dua pendahulunya, kakek dan pamannya yang merupakan legenda bisnis hiburan, Abigail banyak berperan di kancah politik
.
Meski dia besar di kalangan Hollywood, wanita berusia 50 tahun ini tidak begitu tertarik dengan bisnis hiburan. Ia mengaku tidak terobsesi dengan penampilan dan memiliki sikap idealis dan sadar akan politik. Lulusan Universitas Yale, Universitas Stanford dan Universitas Columbia ini membangun reputasinya dalam kelompok yang berfokus pada pemenuhan hak perempuan.
Sekarang, Abigail tetap melanjutkan dunia film warisan keluarganya, namun visinya bukanlah menghibur melainkan untuk mendidik. Salah satunya film yang ia dibuat selama dua tahun dan menghabiskan biaya US$700.000 dirilis di Festival Film TriBeCa pada 2008, Pray the Devil Back to Hell. Berkisah tentang gerakan perempuan setempat yang membantu membawa perdamaian ke Liberia, film ini berhasil memenangkan Jury Prize untuk kategori best documentary.
Belum lagi lima film yang diproduksi oleh Abigail yang menggambarkan kekejaman perang yang dihadapi perempuan di Afghanistan, Kolombia, Bosnia, Kongo, dan Liberia dalam perang, yang akan ditayangkan oleh Wide Angle, anak perusahaan WNET, stasiun televisi publik di New York, pada musim semi 2011 ini.
Sepertinya dalam semua film buah garapan Abigail selanjutnya dapat dipastikan tak ada tokoh seperti Mickey Mouse atau Cinderella.
Tidak ada artikel terkait.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer